Hatiyanto Galih (2011) Perancangan dan Pembuatan Sistem Pengendali Suhu dan Kelembaban pada Mesin Penetas Telur Ayam dengan Menggunakan Metode Kontrol Logika Fuzzy,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. Abstract Dalam upaya pemenuhan kebutuhan daging maupun telur ayam ada dua permasalahan yang sering terjadi dalam penetasan telur secara alami.
Penetasan telur ayam merupakan pengalaman yang sangat berharga, yang membutuhkan perencanaan yang baik, dedikasi, fleksibilitas dan keterampilan observasi. Telur ayam memiliki masa inkubasi 21 hari dan bisa ditetaskan baik menggunakan alat atau mesin khusus di bawah ketentuan dengan seksama yang harus dipantau, atau menggunakan ayam yg mau mengeraminya. Gunakan tips-tips berikut untuk penetasan telur ayam dengan menggunakan kedua metode tersebut. Metode 1 Pemilihan Telur dan Metode Penetasan Cari tahu di mana sumber telur yang subur. Telur tang subur harus diperoleh dari hatchery atau peternakan unggas yang memiliki ayam jantan dalam kawanan mereka, jika Anda tidak memilikinya. Anda mungkin dapat membeli telur terebut dari seseorang yang menjualnya. Pastikan untuk memeriksa pemasok tersebut, dan pastikan mereka memiliki jenis yang benar dan jumlah telur dalam persediaannya. Telur yang Anda temukan di toko-toko kelontong adalah telur yang tidak subur dan tidak dapat menetas. Untuk pencegahan penyakit dan alasan kesehatan, langkah yang terbaik adalah dengan memperoleh semua telur Anda dari satu sumber. Jika Anda mencari jenis tertentu atau ayam langka, Anda mungkin perlu menghubungi pembenihan khusus. Hati-hati untuk jika telur Anda dikirimkan. Anda harus berhati-hati membeli telur secara online dan melakukan pemesanan agar dikirim kepada Anda, terutama jika Anda adalah seorang pemula. Pengiriman telur lebih sulit untuk menetas dari telur dari kawanan anda sendiri atau telur yang diperoleh secara lokal. Rata-rata, telur yang belum dikirim memiliki peluang 80% menetas, sedangkan telur dikirim hanya memiliki kesempatan 50%. Namun, jika telur diperlakukan sangat kasar selama pengiriman, adalah mungkin tak ada yang akan menetas, bahkan ketika Anda melakukan segalan cara dengan benar. Pilih telur Anda dengan bijaksana. Jika Anda dapat memilih telur yang baik, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Anda harus memilih telur dari ayam peternakan yang dikembangkan dengan baik, matang dan sehat, semua harus kompatibel dengan pasangan mereka dan menghasilkan persentase yang tinggi dari telur subur sekitar tiga. Ayam pembibitan juga harus diberi makan diet peternak. Hindari telur terlalu besar atau kecil, atau telur cacat. Besar telur yang buruk dan telur kecil menghasilkan anak ayam yang kecil. Hindari telur dengan cangkang retak atau tipis. Telur ini mengalami kesulitan mempertahankan kelembaban yang dibutuhkan untuk pengembangan anak ayam yang tepat. Cankang telur yang retak atau tipis juga memudahkan penyakit untuk menembusnya. Pahamilah bahwa Anda akan memiliki ayam jantan. Poin penting yang perlu diingat adalah bahwa telur Anda umumnya akan menetas 5050 campuran dari jantan dan betina. Jika Anda tinggal di kota, ayam jantan bisa menjadi masalah dan memeliharanya mungkin akan melanggar peraturan kota! Jika Anda tidak bisa merawatnya, Anda perlu mempersiapkan tempat lain. Bahkan jika Anda berniat mengembangkannya, Anda harus mempertimbangkan apa yang akan butuhkan sehingga ayam jantan tidak akan overbreed dan atau bahkan melukai ayam Anda. Tentukan apakah akan menggunakan mesin atau alat penetas atau ayam yg mau mengeraminya. Anda memiliki dua pilihan setelah Anda memutuskan untuk menetaskan telur ayam, Anda dapat menetaskannya dengan bantuan alat atau menetaskannya di bawah ayam yg sering mengeram. Kedua pilihan memiliki pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan sebelum melanjutkannya. Mesin penetas telur adalah sebuah kandang yang telah dikendalikan suhu, kelembaban, dan ventilasi. Dengan alat ini, Anda adalah satu-satunya yang bertanggung jawab atas telur tersebut. Anda akan bertanggung jawab mempersiapkannya, melakukan pemantauan suhu, kelembaban dan ventilasi di dalam mesin tersebut, serta memutar telur. Alat ini tentu dapat Anda beli, meskipun Anda juga mungkin dapat membuatnya Anda sendiri. Jika Anda memutuskan membelinya, ikuti petunjuk yang disertakan dengan unit tersebut. Sebuah ayam pengeram dapat digunakan untuk menetaskan telur ayam, bahkan jika dia tidak meletakkan telur itu sendiri. Ini adalah pilihan yang alami yang bagus untuk penetasan telur. Pastikan Anda memilih jenis ayam yang tepat, keturunan ayam broody yang populer contohnya silkies, Cochins, Orpingtons dan Old English Games. Ketahui pro dan kontra dari setiap metode. Tentu saja, baik dengan mesin dan ayam yg sering mengeram menawarkan keuntungan dan kerugian untuk petani yang mencoba untuk menetaskan telur ayam. Mengetahui apa saja hal tersebut pada akhirnya akan membantu Anda membuat keputusan yang terbaik yang sesuai dengan keadaan Anda. Pro Mesin Menggunakan mesin atau alat yang Anda buat sendiri adalah pilihan yang baik jika Anda tidak memiliki akses ayam yg sering mengeram atau Anda masih baru pertama kali melakukan bisnis ini. Mesin tersebut akan memungkinkan Anda untuk mengendalikan proses penetasan. Mesin penetas merupakan pilihan terbaik untuk penetasan telur dalam jumlah besar. Kontra Kelemahan utama dari menggunakan mesin adalah bahwa operasi adalah sepenuhnya tergantung pada sumber daya yang handal. Jika Anda tiba-tiba terjadi pemadaman listrik yang tak terduga atau seseorang tanpa sengaja melepas kabel dayanya, maka akan dapat mempengaruhi telur, bahkan membunuh bayi-bayi di dalam telur. Jika Anda belum memilikinya, Anda mungkin perlu membeli satu yang, tergantung pada ukuran dan kualitas, bermacam-macam harga. Pro ayam Menggunakan ayam yg sering mengeram untuk menetaskan telur Anda adalah pilihan yang praktis dan alami. Dengan ayam itu, Anda tidak perlu khawatir tentang padamnya listrik dan merusak telur Anda. Tidak ada kekhawatiran tentang suhu atau kelembaban yang tepat. Setelah telur menetas, ayam akan menjadi ibu bagi anak-anak ayam tersebut, yang merupakan hal yang indah untuk dilihat. Kontra ayam Ayam Anda mungkin tidak dalam masanya ketika Anda membutuhkannya untuk mengerami telur-telur yang Anda miliki dan tidak ada cara untuk membuat ayam tersebut supaya mau mengeraminya, sehingga Anda akan perlu untuk menempatkannya dalam waktu yang tepat. Anda mungkin perlu untuk berinvestasi dalam “kandang yg sering mengeram” untuk melindungi ayam dan telur yang terlalu padat dan kemungkinan kerusakan pada telur. Hal ini dapat menambah biaya penetasan telur. Selain itu, ayam bisa menetaskan telur beberapa butir saja. Ayam besar mungkin dapat menetaskan 10-12 telur, tergantung pada ukuran telur, sedangkan ayam kecil mungkin hanya menetaskan 6-7. Metode 2 Penggunaan Mesin atau Alat Penetas Telur Pilih lokasi untuk mesin. Untuk membantu mesin Anda mempertahankan suhu konstan, tempatkan di sebuah ruangan dimana ia akan menerima fluktuasi suhu yang paling kecil. Jangan tempatkan dekat jendela di mana ia akan terkena sinar matahari langsung. Panas matahari dapat menaikkan suhu mesin cukup tinggi yang berakibat membunuh embrio. Hubungkan unit ke sumber listrik yang dapat diandalkan, dan pastikan steker tidak dapat terlepas dari stopkontak. Jauhkan inkubator dari jangkauan anak-anak kecil, kucing dan anjing. Secara umum, yang terbaik adalah menempatkan mesin tersebut pada permukaan yang kokoh yang tidak akan terlempar, goyang atau terinjak, dan di tempat yang memiliki suhu yang relatif stabil, dan jauh dari sinar matahari langsung. Biasakan diri dengan pengoperasiannya. Sebelum Anda mulai menetaskan telur ayam Anda, pastikan untuk membaca semua petunjuk di instruksi manualnya. Pastikan Anda tahu bagaimana untuk mengoperasikan semua benda yang terpasang atau disertakan dalam mesin tersebut. Gunakan termometer yang disediakan untuk memeriksa suhu mesin. Anda harus melakukan ini sesering mungkin selama 24 jam sebelum Anda melakukan proses penetasan, untuk memastikannya tetap pada suhu yang benar. Menyesuaikan kondisi. Agar berhasil menetaskan telur ayam, kondisi di dalam mesin harus tepat. Untuk mempersiapkan mesin tersebut untuk menerima telur ayam, Anda harus menyesuaikan kondisi di dalamnya ke tingkat optimum Suhu Telur ayam harus diinkubasi pada suhu antara 99 dan 102 derajat Fahrenheit 99,5 sering dianggap ideal. Hindari suhu di luar kisaran 97-103 ° F.. Jika suhu tetap di luar baik ekstrim selama beberapa hari, daya tetas dapat sangat berkurang Kelembaban Tingkat kelembaban dalam mesin harus sekitar 50 sampai 65 persen kelembaban relatif 60 persen sering dianggap ideal. Kelembaban tersebut di dapat dengan wadah air dibagian bawah. Anda dapat menggunakan termometer bola basah atau hygrometer untuk mengukur kelembabannya. Mengatur telur. Setelah kondisi di dalam inkubator telah diatur dengan benar dan dipantau selama minimal 24 jam untuk memastikan stabilitas, sekarang saatnya untuk mengatur telur Anda. Jangan pernah letakkan kurang dari enam telur. Jika Anda mencoba menetaskan dua atau tiga telur, dan terutama jika mereka dikirimkan, penetasan buruk mungkin terjadi. Anda mungkin mendapatkan satu betina, atau tidak ada yang menetas sama sekali. Hangatkan telur subur mencapai suhu kamar. Biarkan telur untuk panas akan kurangi jumlah dan durasi fluktuasi suhu di dalam mesin setelah Anda menambahkan telur. Tempatkan telur dengan hati-hati. Pastikan telur berbaring di sisi mereka. Bagian dari telur yang lebih besar harus sedikit lebih tinggi daripada ujung runcing. Hal ini penting sebab embrio menjadi sejajar jika ujung runcing lebih tinggi dan mungkin menyebabkan prose ketika anak ayam menetas akan sulit jika embrionya tidak sejajar. Biarkan suhu turun setelah menambahkan telur. Suhu sementara lebih rendah setelah Anda meletakkan telur ke dalam mesin, tetapi Anda harus mengaturnya kembali dengan benar. Jangan meningkatkan suhu untuk mengimbangi fluktuasi ini atau Anda dapat merusak atau membunuh embrio Anda. Catat tanggal. Dari sini Anda akan dapat memperkirakan tanggal penetasan telur Anda. Telur ayam membutuhkan dua puluh satu hari untuk menetas ketika diinkubasi pada suhu optimal. Telur yang lebih tua, telur yang diizinkan untuk dingin dan telur yang diinkubasi pada suhu terlalu rendah, mungkin masih menetas – tetapi mereka akan menetas dengan terlambat! Jika dalam 21 hari dan telur Anda belum menetas, beri beberapa hari ekstra, untuk beberapa kasus jika benar-benar terjadi! Putar telur setiap hari. Telur harus berubah minimal tiga kali per hari secara berkala – meskipun lima mungkin bahkan lebih baik! Beberapa orang suka menggambar X di salah satu sisi telur sehingga mereka dapat lebih mudah melacak yang telur jika telah berubah. Jika tidak mudah untuk kehilangan jejak jika telah diubah. Ketika memutar telur secara manual, tangan harus dicuci dan bersih sebelum untuk menghindari mentransfer bakteri dan minyak ke permukaan telur. Jangan memutar telur ketika mencapai hari 18, berhentilah untuk memungkinkan anak ayam untuk memposisikan diri dengan benar untuk menetas. Sesuaikan tingkat kelembaban dalam mesin. Kelembaban harus sekitar 50 sampai 60 persen di dalamnya, kecuali 3 hari terakhir ketika Anda akan ingin menaikkannya lagi menjadi 65 persen. Anda mungkin perlu tingkat kelembaban yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada jenis telur yang ingin Anda tetaskan. Konsultasikan dengan beberapa orang di peternakan atau yang lebih ahli, jika perlu tanyalah pada empat Anda membeli mesin tersebut. Isi air dalam wadah yang disediakan air secara teratur atau tingkat kelembaban akan turun terlalu rendah. Dan selalu tambahkan air hangat. Tambahkan spons ke dalam panci air jika Anda perlu untuk meningkatkan kelembaban. Ukur tingkat kelembaban dalam inkubator menggunakan termometer basah. Lakukan pembacaan dengan bola termometer basah dan catat suhu di inkubator pada saat itu. Konsultasikan bagan atau grafik psychrometric online atau di buku untuk menemukan kelembaban relatif dari hubungan antara pembacaan basah dan pembacaan bola termometer kering. Pastikan inkubator memiliki ventilasi yang cukup. Harus ada bukaan pada salah satu sisinya untuk memungkinkan udara mengalir dan pastikan hanya sebagian yang terbuka. Anda akan perlu untuk meningkatkan jumlah ventilasi setelah ayam mulai menetas. Terawangnlah telur setelah 7 sampai 10 hari. Anda dapat menggunakan cahaya yang terang untuk melihat berapa banyak ruang embrio yang menempati dalam telur. Setelah 7 sampai 10 hari, Anda akan melihat perkembangan embrio. Metode yang disebut Candling ini memungkinkan Anda untuk mengurangi telur dengan embrio yang tidak layak. Cari kaleng atau kotak yang dapat ditampung lebih bola lampu. Potong sebuah lubang di kaleng atau kotak tersebut dengan diameter lebih kecil dari telur. Nyalakan lampu. Ambil 1 telur yang sudah diinkubasi dan letakkan di atas lubang. Jika telur tampak jelas, embrio belum berkembang atau telur mungkin tidak subur. Anda harus melihat bentuk semacam awan jika embrio berkembang. Embrio akan bertambah besar karena Anda semakin dekat dengan penetasan. Ambil semua telur yang tidak menunjukkan embrio berkembang dari inkubator. Siapkan untuk penetasan. Hentikan memutar atau membalikkan telur 3 hari sebelum tanggal perkiraan menetas. Kebanyakan telur yang layak akan menetas dalam waktu 24 jam. Tempatkan kain tipis di bawah baki telur sebelum menetas. Katun tersebut akan sedikit membantu menangkap cangkang telur dan lain-lain selama dan setelah telur menetas. Tingkatkan tingkat kelembaban dalam mesin dengan menambahkan lebih banyak air atau spons. Tinggalkan mesin tertutup sampai setelah anak ayam menetas. Metode 3 Menggunakan Ayam Pengeram Pilih jenis yang tepat. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan ayam untuk menetaskan telur Anda, Anda akan ingin tahu bagaimana memilih yang terbaik untuk kebutuhan penetasan Anda. Beberapa keturunan atau jenis ayam tidak akan pernah mau mengeraminya, jadi jika Anda harus menunggu mereka dalam mood untuk menetaskan telur tersebut, mungkin menjadi sangat lama menunggu! Keturunan broody terbaik adalah silkies, Cochins, Orpingtons dan Old English Games. Ada banyak ras lain yang akan yg sering mengerami telur, namun perlu diingat bahwa hanya karena ayam sendang ingin mengerami atau suka mengerami telur, maka tidak ada jaminan dia akan menjadi ibu yang baik. Misalnya, beberapa ayam memang sering dan suka mengeram, tetapi tidak akan tinggal di sarang secara konsisten, sehingga begitu sedikit jika telur yang akan menetas. Beberapa ayam akan begitu terkejut ketika telur menetas, dan sangat mungkin induk ayam menyerang anak-anak mereka yang baru atau meninggalkan mereka. Jika Anda dapat menemukan ayam yang tepat maka Anda telah berada di jalur yang tepat! Ketahuilah kapan ayam tersebut mau mengeram. Untuk mengetahui apakah ayam tersebut mau mengeram, cari ayam yang tetap berada dalam kotak sarang dalam keadaan seperti duduk diam dan tinggal di sana pada malam hari. Dan jika dia memperingatkan Anda supaya pergi dengan pekikan keras atau tajam, ini merupakan indikasi yang baik bahwa dia mau mengeram. Jika Anda tidak percaya dengan ayam Anda, sebelum menempatkan telur subur di bawahnya, ujilah selama beberapa hari untuk melihat apakah dia menempel ketat di sarang tersebut. Anda dapat menempatkan bola golf, atau elur buatan, atau telur yang biasa yang siap Anda korbankan. Anda tidak ingin ayam tersebut meninggalkan sarangnya setengah jalan melalui siklus inkubasi. Siapkan area pengeraman. Masukkan ayam yg mau mengeram di rumah atau ruang yang terpisah yang dapat digunakan untuk inkubasi dan masa penetasan dan waktu ketika anak-anak ayam tumbuh. Tempatkan dalam tempat yang nyaman, yang diisi dengan bantalan lunak seperti serutan kayu atau jerami. Minimalya tempat yang kondusif untuk pengeraman harus di suatu tempat yang tenang, gelap, bersih, bebas dari aliran udara, terisolasi dari hewan lain. Sisakan banyak ruang untuk ayam meninggalkan sarang untuk makan, minum, dan bergerak di sekitarnya. Tempatkan telur subur di bawah ayam. Setelah Anda yakin ayam tersebut akan menjadi “setter” baik dan Anda telah mempersiapkan area pengeraman telur, kemudian tempatkan telur subur di bawah ayam. Tempatkan telur di bawah nya sekaligus, sehingga mereka akan menetas dalam waktu 24 jam satu sama lain. Tempatkan telur di bawah ayam di malam hari, karena Anda cenderung mengganggu dan menyebabkan ayam tersebut untuk menolak dan meninggalkan sarang dan telur. Jangan khawatir bagaimana Anda menempatkan telur. Ayam akan bergeser berkali-kali selama inkubasi. Pastikan pakan dan air tersedia setiap saat. Pastikan ayam memiliki akses ke makanan dan air setiap saat, bahkan jika dia hanya bangun untuk makan dan minum sekali sehari. Letakan air cukup jauh dari ayam sehingga ketukannya tak akan berakhir atau tumpah di atas sarang dan telur. Tahan diri Anda dari mengganggu ayam atau telur sebanyak mungkin. Ayam akan melakukan semua pekerjaan yang diperlukan untuk mengubah dan menyesuaikan telur dan telur akan tetap lembab dan hangat dibawah tubuh ayam. Jika Anda ingin memeriksanya dan melakukan candling untuk melihat kemajuannya, tahan godaan untuk melakukannya terlalu sering. Namun, Anda tentu tidak ingin memiliki telur busuk yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan jika terbuka. Kompromi yang baik adalah untuk melakukan candling pada semua telur pada waktu yang sama antara hari ketujuh dan kesepuluh dari proses inkubasi. Jika Anda menemukan telur busuk atau benar-benar yakin telur itu tak memilki embrio buanglah jauh-jauh. Selama minggu terakhir inkubasi, Anda akan melihat ayam tersebut tinggal di sarangnya sepanjang waktu tanpa berubah atau rewel dengan telur itu. Itu semua alami, sehingga tinggalkan saja sendirian. Memiliki cadangan. Hal ini dapat mencegah Anda dari frustasi ketika ayam telah setia dan mengerami telur selama dua minggu dan kemudian menyerah pergi begitu saja. Atau jika Anda memiliki ayam lain atau mesin penetas, Anda masih dapat menjaganya. Biarkan alam melakukan tugasnya. Setelah anak ayam mulai menetas, cobalah untuk tidak mengintip atau mengambil telur ayam dari bawah hanya untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik. Biarkan saja di tempatnya. Jangan khawatir jika tidak semua telur menetas, ayam secara mengejutkan dapat melakukan pekerjaan multi-tasking yakni mengerami telur dan merawat anak ayam. Ayam betina tersebut biasanya akan tinggal di sarang selama 36 jam atau lebih untuk memberikan waktu bagi semua anak-anak ayamnya menetas sambil menjaga anak-anak ayam yang telah menetas dekat dibawah sayap-nya. Mesin Raya, pusat penjualan mesin-mesin berkualitas. Distributor mesin-mesin pengolah makanan, mesin pengemas, mesin resto dll. Adapunfaktor-faktoryang menyebabkan daya tetas telur rendah adalah: a.Pakan. Pakan merupakan faktor penting yang harus dipenuhi agar produktivitas normal dan untuk bertelur memerlukan nutrisi yang cukup dan seimbang sehingga bisa tercapai poduksi telur yang baik dan proses penetasanpun akan semakin mudah dan subur (Rizal,2003). Mesin tetas telur semi otomatis. Foto IstimewaMesin tetas atau inkubator merupakan alat yang sangat berperan dalam usaha peternakan dan pembibitan unggas, baik unggas produksi maupun unggas hobi, dimana dengan berbagai keunggulannya dibanding penetasan secara alami menjadikan mesin tetas kian banyak mesin tetas pun terus mengalami perkembangan pesat, walau asalnya dibuat secara sederhana, baik bahan maupun sistem kerjanya, dimana mesin tetas semula hanya berupa mesin manual, kemudian berkembang menjadi semi otomatis hingga full otomatis yang mampu membantu mempercepat perkembangbiakan unggas lebih efektif dan efisien. Adapun manfaatnya sebagai berikut• Meningkatkan prosentase tetas, yaitu meningkatkan jumlah telur yang menetas hingga dapat mencapai 80-90% sedang pada penetasan alami dengan induk unggas hanya 50 -60%. Hal ini bisa tercapai karena gangguan dari induk dan hewan lain dapat dihindari, disamping pemakaiannya mampu mengatur suhu dan kelembapan sesuai kebutuhan telur tetas.• Meningkatkan produksi telur, dimana induk unggas tidak perlu kehilangan waktu selama 21 hari untuk mengerami telurnya dan bisa langsung melanjutkan produksi telur setelah kondisi fisiknya pulih. Dengan penggunaan mesin tetas, telur dapat langsung ditetaskan tanpa harus dierami induk.• Tidak terkendala kemampuan dan karakter induk, dimana pada penetasan alami, seringkali dijumpai induk unggas tidak mampu mengerami seluruh telur yang dihasilkannya, terutama pada ayam yang berproduksi tinggi. Juga anak ayam yang baru menetas secara alami sering mati akibat terinjak induknya. Pemakaian mesin tetas juga diperlukan pada unggas yang dikawinkan secara inseminasi buatan pada usaha pembibitan/breeder ayam broiler dan Mesin Tetas• Persiapan telur, pastikan telur yang akan ditetaskan masuk kategori telur fertil yang dibuahi pejantan, baik melalui perkawinan alami maupun kawin suntik IB. Pilih telur yang berukuran standar untuk telur ayam ras 55-65 gram, ayam kampung 35-45 gram, itik 60-74 gram dan puyuh 9-11 gram. Kemudian pilih telur yang cangkangnya bertekstur halus dan licin, tidak retak dan tidak berlubang, hindari telur yang cangkangnya terlalu tebal warnanya gelap, yang cangkangnya tipis warna terang. Telur berumur tidak lebih dari tujuh hari sejak dikeluarkan dari tubuh ayam. Telur sebelum ditetaskan disimpan di tempat sejuk suhu 16-17° C karena bila disimpan pada suhu 31-32° C embrio akan berkembang dan setelah dimasukkan ke mesin tetas embrio akan mati. Telur cukup dibersihkan dengan lap kering karena bila dicuci dikhawatirkan zat antibakteri pada cangkang rusak/hilang dan untuk telur yang kotor atau tidak bagus segara lakukan afkir.• Persiapan mesin tetas, antara lain letakkan mesin tetas di lantai datar, tidak sering dilewati orang, terhindar dari sorotan cahaya matahari langsung, terhindar dari tetesan air hujan, jauh dari sumber suara yang menghasilkan getaran dan pastikan semua displai menyala. Masukkan air ke dalam nampan, lalu masukkan ke bagian terbawah rak telur. Biarkan mesin tetas menyala selama 3 jam, lalu buka pintu mesin tetas selama 15 menit dan telur tetas siap dimasukkan.• Proses penetasan, dimana lama proses penetasan dengan mesin tetas sama waktu dibutuhkan dengan lama induk unggas mengerami telurnya, lihat tabelPeriode Pengeraman Telur Jenis Unggas Lama Pengeraman Hari Ayam 21 Itik 28 Puyuh 16 Entok Itik Manila 35 Angsa 40 Burung 18 Sumber Sukses Menetaskan Telur Unggas Hingga 90% oleh Supri 2019.Untuk tahapan pengoperasiaan penetasan telur, sebagai berikut• Memasukkan telur ke dalam mesin tetas, dimana langkah pertama ialah memasukkan telur yang terseleksi ke dalam rak dengan posisi tidur atau berdiri. Bila diposisikan berdiri pastikan bagian yang tumpul berongga udara berada di bagian atas.• Peneropongan telur candling, yang dilakukan di ruang gelap sebanyak tiga kali selama proses penetasan telur ayam dan itik, yaitu pada hari ke-3, ke-7 dan ke-14. Peneropongan pada hari ke-3 bertujuan untuk menyeleksi telur yang infertil tidak dibuahi pejantan dengan menggunakan alat candler. Bila telur saat peneropongan terlihat terang/jernih dan tidak ada gumpalan hitam, berarti telur termasuk infertil dan segera diafkir untuk dimanfaatkan sebagai telur konsumsi. Bila telur terlihat ada gumpalan darah berbentuk cincin berarti telur termasuk fertil tetapi embrionya telah mati dan segera afkir. Peneropongan pada hari ke-7 bertujuan untuk seleksi embrio. Pada telur dengan embrio yang hidup dan berkembang, memperlihatkan adanya saluran syaraf darah dan denyut jantung, sedangkan telur dengan embrio yang mati menampakkan tidak terbentuknya saluran syaraf darah dan hanya terihat bercak darah tidak beraturan. Peneropongan hari ke-14 bertujuan juga mencari telur berembrio mati yang ditandai adanya bercak putih di sekitar ruang udara dan tidak dapat menjadi telur konsumsi lagi karena embrio sudah terbentuk dan membusuk, namun masih bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan.• Pemutaran rak telur turning, dilakukan mulai hari ke-4 setelah telur masuk ke mesin pengeraman setter dan tidak ada standar harus diputar berapa kali perhari, namun untuk telur ayam dan itik umumnya diputar 1,5 jam sekali, sedang untuk telur puyuh dan telur burung tiap 1 jam sekali. Menjelang telur menetas pemutaran rak telur dihentikan, pada telur ayam dihentikan pada hari ke-18, pada telur itik dihentikan pada hari ke-26, telur puyuh petelur pada hari ke-21, telur puyuh pedaging pada hari ke-15 dan telur merpati pada hari ke-16. Selanjutnya telur dipindahkan ke mesin/kotak penetasan hatcher.• Pengaturan sirkulasi udara ventilasi, saat pertama kali telur dimasukkan ke dalam mesin tetas, lubang udara di bagian atas mesin tidak dibuka agar kelembapan dalam ruangan mesin tetas tidak menurun karena dapat mengakibatkan telur mengering kehilangan kelembapan sebelum waktunya. Penutup lubang udara boleh dibuka pada hari ke-3 setelah telur masuk mesin tetas.• Penambahan air pada nampan, dimana selama proses penetasan berlangsung air dalam nampan jangan sampai habis, oleh karena itu perhatian/kontrol terhadap air dalam nampan perlu dilakukan berkala. Sebagai patokan, nampan wajib terisi air minimal 3/4 dari ketinggian nampan 75% dari kapasitas nampan. Hindari terjadinya tumpahan air saat penambahan air karena dapat menyebabkan tingkat kelembapan berlebih.• Pemeliharaan setelah menetas, yaitu setelah menetas unggas dibiarkan dalam hatcher sampai seluruh bulunya kering, kemudian segera dikeluarkan agar tidak mengalami dehidrasi. Pindahkan ke dalam kandang brooding yang dilengkapi lampu/bohlam penghangat dan semua dinding tertutup kecuali bagian atas dilengkapi kawat untuk ventilasi. ***Ditulis olehIr Sjamsirul AlamPraktisi perunggasan, alumni Fapet Unpad yangtidak baik. Jadi prosentase telur yang menetas= . KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Alat penetas telur ini dapat digunakan sebagai pengganti induk ayam mengerami telurnya b. Alat penetas telur ini berhasil menetaskan telur sebangyak 6 butir dari 10 butir telur yang ditetaskan atau sebesar 60%.
Bagaimanakah Teknik Penetasan Telur Yang Baik – Teknik penetasan telur yang baik adalah kunci untuk menciptakan produksi yang tinggi dan telur yang bagus. Penetasan telur merupakan salah satu aspek penting dalam pemeliharaan ayam, dan teknik yang benar dapat meningkatkan produktivitas ayam. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memahami bagaimana melakukan penetasan telur yang baik. Pertama, Anda harus memastikan bahwa telur yang akan dipertukarkan telah berada di dalam kondisi baik. Telur yang baik akan memiliki kulit yang kuat dan kulit yang tidak terkikis. Telur yang tua biasanya akan memiliki kulit yang lebih rapuh dan kulit yang lebih mudah terkikis. Selain itu, telur yang baik juga akan memiliki warna yang cerah dan tidak akan berlumut. Kedua, Anda harus memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan baik. Telur yang kotor akan menyebabkan penurunan produksi dan juga menyebabkan telur yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memastikan bahwa telur yang akan dipertukarkan telah dicuci dengan baik sebelum menaruhnya di dalam inkubator. Ketiga, Anda harus memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar. Telur yang diterapkan dengan benar akan memastikan hasil yang tinggi dan telur yang sehat. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memastikan bahwa telur yang akan dipertukarkan telah diterapkan dengan benar. Keempat, Anda harus memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan benar. Telur yang disimpan dengan benar akan memastikan bahwa telur akan tetap sehat dan tidak terinfeksi. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memastikan bahwa telur yang akan dipertukarkan telah disimpan dengan benar. Kelima, Anda harus memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dikontrol dengan benar. Telur yang dikontrol dengan benar akan memastikan bahwa telur yang disimpan akan tetap sehat dan tidak terinfeksi. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memastikan bahwa telur yang akan dipertukarkan telah dikontrol dengan benar. Demikianlah beberapa tips untuk melakukan penetasan telur yang baik. Dengan melakukan semua tips tersebut, peternak akan dapat meningkatkan produksi telur dan juga menjamin telur yang sehat. Jadi, jika Anda ingin meningkatkan produksi telur, pastikan Anda mempertimbangkan semua tips di atas untuk menjamin penetasan telur yang baik. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimanakah Teknik Penetasan Telur Yang 1. Pastikan telur yang akan dipertukarkan berada dalam kondisi baik dan tidak 2. Pastikan telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan 3. Pastikan telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan 4. Pastikan telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan 5. Pastikan telur yang dipertukarkan telah dikontrol dengan benar. Penjelasan Lengkap Bagaimanakah Teknik Penetasan Telur Yang Baik 1. Pastikan telur yang akan dipertukarkan berada dalam kondisi baik dan tidak terkikis. Teknik penetasan telur dapat digunakan untuk membiakkan burung, menjaga kestabilan populasi, dan menghasilkan produksi telur yang lebih tinggi. Teknik ini sangat penting karena memungkinkan berbagai jenis burung untuk menggunakan sifat-sifat genetik yang berbeda untuk menghasilkan telur yang berkualitas tinggi. Untuk memastikan bahwa proses penetasan berhasil, penting untuk memastikan telur yang akan ditetaskan berada dalam kondisi yang baik. Pertama, pastikan telur yang akan dipertukarkan berada dalam kondisi baik dan tidak terkikis. Telur yang terkikis atau pecah dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam telur dan menyebabkan masalah kesehatan selama proses penetasan. Pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah disimpan dengan benar dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Telur yang terkena cahaya matahari dapat menyebabkan masalah selama proses penetasan. Kedua, pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan berada dalam kondisi bersih. Telur yang kotor dapat memicu masalah kesehatan selama proses penetasan. Pastikan untuk mencuci telur dengan benar sebelum menetaskannya. Penggunaan sabun lembut dan air hangat untuk membersihkan telur dapat membantu untuk menghindari masalah kesehatan selama proses penetasan. Ketiga, pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan berada dalam kondisi yang tepat. Telur yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat menyebabkan masalah kesehatan selama proses penetasan. Pastikan untuk menyimpan telur dalam kondisi yang tepat. Telur yang disimpan dalam suhu sekitar 25-30 derajat Celcius adalah suhu yang tepat untuk memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan dalam kondisi yang baik. Keempat, pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan berada dalam kondisi yang aman. Telur yang terkena bahan kimia atau debu dapat menyebabkan masalah kesehatan selama proses penetasan. Pastikan untuk menjaga telur yang akan ditetaskan dari bahan kimia atau debu yang berbahaya. Dalam menjalankan teknik penetasan telur yang baik, penting untuk memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan berada dalam kondisi yang baik. Pastikan untuk menyimpan telur dalam kondisi yang tepat, bersih, dan aman. Pastikan untuk mencuci telur dengan lembut sebelum menetaskannya. Dengan melakukan hal-hal ini, Anda dapat menjamin bahwa proses penetasan telur berjalan dengan lancar. 2. Pastikan telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan baik. Teknik penetasan telur yang baik adalah sebuah proses yang melibatkan beberapa langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan baik. Sebelum memasuki proses penetasan telur, telur harus dicuci dengan hati-hati agar bakteri dan kotoran yang menempel pada telur dapat dihilangkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan tidak terinfeksi oleh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Langkah pertama dalam teknik penetasan telur yang baik adalah dengan mencuci telur dengan air mengalir, menggunakan sikat atau kain lembut. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bakteri dan kotoran. Setelah itu, telur harus disimpan dalam tempat yang bersih dan kering. Telur juga harus disimpan dengan benar, yaitu dengan menempatkannya dengan telur-telur lain yang berukuran sama di sebuah wadah atau tempat yang berbeda. Kedua, pastikan telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan baik. Telur yang telah dicuci harus disimpan dalam kondisi yang benar agar telur dapat tahan lama dan sehat. Telur yang telah dicuci harus ditutup dengan rapat dan disimpan dalam suhu yang tepat, menggunakan kantong plastik atau botol plastik. Selain itu, telur yang telah dicuci juga harus disimpan dalam ruangan yang bersih dan steril. Setelah telur disimpan dengan benar, telur harus ditetaskan dengan benar. Teknik penetasan telur yang baik memerlukan tiga langkah utama. Pertama, telur harus ditempatkan di dalam wadah yang disediakan untuk penetasan dan diisolasi dari bahan yang merusak. Kedua, telur harus ditutup dengan rapat dan disimpan pada suhu yang tepat. Ketiga, telur harus disemprot dengan larutan garam untuk membantu pembentukan kulit yang kuat pada telur. Setelah itu, telur harus dibiarkan dalam wadah selama kurang lebih 24 jam agar telur dapat terendam dalam larutan garam. Teknik penetasan telur yang baik juga memerlukan perlakuan khusus terhadap telur yang telah ditetaskan. Setelah dibiarkan selama kurang lebih 24 jam, telur harus dipindahkan ke tempat yang lebih dingin dan lebih kering. Telur juga harus disimpan dalam ruangan yang bersih dan steril untuk mencegah infeksi bakteri. Beri telur cukup waktu untuk meleleh dan mengeras sebelum telur dipindahkan ke tempat lain. Dalam proses penetasan telur yang baik, juga penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan baik. Hal ini penting untuk mencegah infeksi bakteri dan memastikan telur yang ditetaskan sehat. Teknik penetasan telur yang baik adalah sebuah proses yang memerlukan beberapa langkah untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan benar. Dengan melakukan semua langkah yang diperlukan, Anda dapat memastikan bahwa telur yang ditetaskan sehat dan siap untuk digunakan. 3. Pastikan telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar. Teknik penetasan telur yang baik adalah teknik yang menggunakan teknik tertentu untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar. Proses ini membantu untuk memastikan bahwa telur yang ditetaskan akan menghasilkan hasil yang diharapkan. Teknik penetasan telur yang baik juga dapat membantu menghindari masalah seperti perkembangan abnormal pada telur atau kegagalan dalam penetasan. Salah satu komponen penting dari teknik penetasan telur yang baik adalah pastikan telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar. Hal ini penting karena telur harus benar-benar bersih sebelum dipertukarkan. Telur yang kotor atau kering dapat mengakibatkan masalah terkait dengan kegagalan penetasan atau perkembangan abnormal. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dicuci secara menyeluruh menggunakan sabun dan air panas untuk menghilangkan semua sisa-sisa yang mungkin berasal dari telur lain. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan tepat. Telur yang disimpan dalam suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan masalah dengan penetasan. Telur yang disimpan pada suhu yang tepat yang dianjurkan oleh peternak akan membantu menghindari masalah ini. Selain memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar, penting juga untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Telur yang berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya dapat mengandung bakteri yang dapat menyebabkan masalah dengan penetasan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan berasal dari sumber yang terpercaya seperti peternak yang telah terdaftar. Ketiga, penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan benar sebelum dipertukarkan. Telur harus disimpan di tempat yang kering, gelap, dan suhu yang tepat sebelum dipertukarkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan tetap dalam kondisi yang baik. Teknik penetasan telur yang baik adalah kunci untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan akan menghasilkan hasil yang diharapkan. Dengan memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar, peternak dapat memastikan bahwa telur akan menghasilkan hasil yang diharapkan. Teknik ini juga dapat membantu menghindari masalah seperti perkembangan abnormal pada telur atau kegagalan dalam penetasan. 4. Pastikan telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan benar. Pastikan telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan benar adalah salah satu poin penting dalam teknik penetasan telur yang baik. Ini penting untuk diingat karena telur yang disimpan dengan benar akan memastikan telur yang dipertukarkan tetap sehat dan berkualitas. Mengingat telur adalah produk yang sangat mudah rusak, disarankan agar telur yang akan ditetaskan disimpan dalam suhu kamar dan dijaga dengan benar. Telur yang disimpan di luar ruangan seharusnya disimpan dalam kondisi yang sejuk dan kering. Telur yang dibeli di pasar umumnya sudah disimpan dengan benar. Namun, jika Anda membeli telur dari peternak lokal, pastikan telur tersebut disimpan dengan benar. Rasio udara dan suhu yang tepat diperlukan untuk menyimpan telur dengan benar. Telur yang akan ditetaskan harus dicek apakah telur masih layak untuk ditetaskan atau tidak. Telur yang terlalu tua tidak akan tumbuh menjadi unggas dewasa. Telur yang sudah lama disimpan juga cenderung mengalami kerusakan. Cara mudah untuk memeriksa kualitas telur adalah dengan menempatkannya di air. Telur yang masih layak akan tenggelam dan telur yang sudah lama disimpan akan terapung. Selain itu, telur yang akan ditukar harus dicuci dengan benar. Telur yang dicuci dengan benar akan berkurang risiko kerusakan akibat bakteri. Telur yang sudah dicuci harus disimpan di tempat yang bersih dan kering. Telur yang disimpan di tempat yang basah cenderung mengalami kerusakan dan kurang layak untuk ditetaskan. Oleh karena itu, pastikan telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan benar adalah salah satu poin penting dalam teknik penetasan telur yang baik. Ini penting untuk diingat karena telur yang disimpan dengan benar akan memastikan telur yang dipertukarkan tetap sehat dan berkualitas. Telur yang disimpan dengan benar juga akan memastikan telur tumbuh menjadi unggas dewasa. 5. Pastikan telur yang dipertukarkan telah dikontrol dengan benar. Teknik penetasan telur yang baik merupakan proses yang penting untuk mendapatkan hasil yang optimal saat melakukan penangkaran burung. Proses ini dimulai dengan memilih pasangan induk yang tepat dan melakukan persiapan yang tepat untuk menghasilkan telur yang berkualitas tinggi. Selain itu, pemilihan waktu yang tepat untuk penetasan juga penting. Setelah memilih pasangan induk dan persiapan yang tepat untuk menghasilkan telur yang berkualitas tinggi, tahap selanjutnya adalah mengontrol telur yang akan ditetaskan. Ini penting untuk memastikan bahwa telur yang ditetaskan memiliki kualitas yang baik. Hal ini penting karena telur yang berkualitas rendah tidak akan menghasilkan anak burung yang sehat. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah dikontrol dengan benar. Pertama, Anda dapat mengecek telur untuk mencari kemungkinan kerusakan. Telur yang memiliki cacat atau kerusakan tidak boleh digunakan untuk penetasan. Kedua, Anda harus memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan masih dalam kondisi yang baik. Telur yang telah lama disimpan bisa mengandung banyak kuman dan bakteri yang akan berdampak buruk pada anak burung. Sebaiknya gunakan telur yang baru saja dipetik atau telur yang disimpan sesedikit mungkin. Ketiga, Anda harus mengecek telur untuk mencari tanda-tanda infeksi. Telur yang menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti warna yang berubah, bau yang tidak biasa, atau bintik-bintik sebaiknya tidak digunakan untuk penetasan. Keempat, Anda harus mengecek telur untuk mencari gelembung. Gelembung menunjukkan bahwa telur sudah mulai masak dan telur tersebut tidak cocok untuk penetasan. Kelima, pastikan telur yang dipertukarkan telah dikontrol dengan benar. Jika telur yang dipertukarkan dari satu pasangan induk ke pasangan induk lainnya, pastikan telur yang dipertukarkan benar-benar berkualitas tinggi. Jika tidak, kualitas anak burung yang dihasilkan mungkin akan terpengaruh. Dengan melakukan kontrol telur dengan benar, Anda dapat memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan berkualitas tinggi. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil yang optimal saat melakukan penangkaran burung. Jadi, pastikan Anda memeriksa telur dengan cermat sebelum menetaskannya.
Bilatelur yang akan ditetaskan sudah disiapkan, proses selanjutnya adalah penetasan. Namun, sebelum melakukannya, Anda harus menyiapkan mesin tetas. Setelah semuanya telah disiapkan, berikut langkah-langkah penetasan telur bebek. Untuk telur bebek yang berumur 1—24 hari, aturlah suhu 38°C (99°F - 101°F).
bagaimanakah teknik penetasan telur yang baik – Bagaimanakah Teknik Penetasan Telur yang Baik? Penetasan telur merupakan salah satu langkah penting dalam proses pemuliaan hewan dan budidaya ikan. Penetasan telur yang baik dan tepat akan memastikan pertumbuhan yang sehat dan berhasil dari telur yang ditetaskan. Praktek penetasan telur yang baik juga akan menghasilkan telur yang lebih berkualitas dan lebih tinggi dalam penjualan. Oleh karena itu, penting untuk memahami beberapa teknik penetasan telur yang baik. Pertama, penjagaan telur yang tepat harus diambil untuk memastikan telur yang ditetaskan berada dalam kondisi yang sehat. Telur harus diambil dari induknya dengan hati-hati dan cepat, dan sebaiknya disimpan dalam wadah berperlengkapan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Telur harus ditempatkan pada suhu yang tepat dan dalam kondisi yang steril. Telur harus diambil dari kandang yang higienis dan dijaga dengan baik untuk mencegah infeksi. Kedua, telur harus diletakkan dalam wadah yang tepat untuk penetasan. Telur harus ditempatkan dalam wadah yang memiliki permenan yang disesuaikan dengan jenis telur. Telur harus diletakkan dengan posisi yang tepat di dalam wadah. Telur harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari kotoran. Ketiga, agar telur yang ditetaskan berhasil, penting untuk menjaga kualitas air. Air yang digunakan untuk proses penetasan harus bersih dan bebas dari kotoran. Untuk memastikan kualitas air yang baik, air harus selalu diperiksa dan diperbarui secara berkala. Kualitas air yang buruk akan mempengaruhi tingkat keberhasilan penetasan telur. Keempat, telur yang ditetaskan harus dikontrol secara berkala. Telur harus diperiksa dan dipantau dengan cara yang tepat agar dapat mengetahui tingkat keberhasilan penetasan telur. Telur harus dipantau secara berkala untuk memastikan telur berhasil menetas. Kelima, telur yang berhasil menetas harus dipindahkan ke dalam media yang tepat untuk pertumbuhan. Telur yang berhasil menetas harus dipindahkan ke dalam media yang memenuhi syarat untuk pertumbuhan yang sehat. Media yang tepat harus dipilih berdasarkan jenis telur yang ditetaskan. Ini akan memastikan bahwa telur yang berhasil menetas memiliki kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, teknik penetasan telur yang baik dapat memastikan bahwa telur yang ditetaskan berhasil menetas dengan baik. Teknik ini juga akan membantu meningkatkan kualitas telur yang ditetaskan. Oleh karena itu, penting untuk memahami teknik penetasan telur yang baik dan mengikuti prosedur yang tepat untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Rangkuman 1Penjelasan Lengkap bagaimanakah teknik penetasan telur yang baik– Penjagaan telur yang tepat harus diambil untuk memastikan telur yang ditetaskan berada dalam kondisi yang sehat. – Telur harus ditempatkan dalam wadah yang memiliki permenan yang disesuaikan dengan jenis telur. – Air yang digunakan untuk proses penetasan harus bersih dan bebas dari kotoran. – Telur harus diperiksa dan dipantau secara berkala untuk memastikan telur berhasil menetas. – Telur yang berhasil menetas harus dipindahkan ke dalam media yang tepat untuk pertumbuhan. – Media yang tepat harus dipilih berdasarkan jenis telur yang ditetaskan. Penjelasan Lengkap bagaimanakah teknik penetasan telur yang baik – Penjagaan telur yang tepat harus diambil untuk memastikan telur yang ditetaskan berada dalam kondisi yang sehat. Teknik penetasan telur merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menghasilkan hewan muda yang sehat. Ini bisa dilakukan baik secara alami maupun buatan. Teknik ini banyak digunakan dalam kebun binatang, peternakan, dan hatcheries. Teknik penetasan telur yang baik bergantung pada penjagaan telur yang tepat yang diambil untuk memastikan telur yang ditetaskan berada dalam kondisi yang sehat. Ketika telur masuk ke hatchery, telur akan diklasifikasikan berdasarkan ukuran, berat, dan warna. Telur yang dipilih untuk ditetaskan harus memenuhi syarat tertentu. Telur yang terlalu besar atau terlalu kecil harus dibuang. Telur yang memiliki cacat luar atau retak harus juga dibuang. Setelah telur dipilih, mereka akan disortir dan dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan bakteri dan kotoran. Selanjutnya, telur akan ditempatkan dalam kotak atau bak yang disediakan oleh hatchery. Telur akan ditempatkan dalam kotak dengan bantalan yang lembut agar tidak bergeser dan terbentur. Setelah itu, kotak akan ditutup dengan kain untuk mencegah kontaminasi. Kotak juga dilengkapi dengan lampu atau sistem penghangat untuk memastikan telur tetap hangat. Kemudian, telur akan disimpan di ruang yang berventilasi baik selama periode inkubasi. Suhu dan kelembaban ruangan harus diatur dengan benar sesuai dengan jenis hewan yang diinkubasi. Suhu ruangan harus dipertahankan pada titik yang optimal untuk mencegah kerusakan telur. Selama inkubasi, telur harus dibalik secara berkala agar telur tetap berada dalam posisi yang tepat. Penggantian posisi telur ini juga penting untuk mengatur aliran oksigen ke telur yang ditetaskan. Telur harus diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa telur tidak rusak. Telur yang rusak harus segera dibuang. Setelah periode inkubasi, telur akan dikeluarkan dari kotak dan ditempatkan dalam bak yang berisi air bersih. Jika air telah berubah warna, air harus diganti. Setelah itu, telur akan diangkat dan ditempatkan dalam kotak untuk mengeringkan. Kesimpulannya, teknik penetasan telur yang baik sangat bergantung pada penjagaan telur yang tepat. Telur harus dicuci dengan air bersih sebelum ditetaskan. Telur juga harus disimpan dalam ruangan yang berventilasi baik dengan suhu dan kelembaban yang tepat. Telur harus dibalik secara berkala untuk memastikan aliran oksigen yang baik. Dan terakhir, telur harus segera dibuang jika ada kerusakan. Dengan melakukan hal-hal ini, telur yang ditetaskan akan tetap sehat. – Telur harus ditempatkan dalam wadah yang memiliki permenan yang disesuaikan dengan jenis telur. Teknik penetasan telur merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil produksi telur. Teknik ini diterapkan untuk mengawasi jenis telur yang akan dihasilkan, sehingga menghasilkan telur yang berkualitas. Untuk meningkatkan hasil penetasan telur, telur harus ditempatkan dalam wadah yang memiliki permenan yang disesuaikan dengan jenis telur. Penyimpanan telur dalam wadah dengan permenan yang tepat akan membantu mencegah terinfeksinya telur oleh bakteri dan virus. Permenan juga membantu menjaga suhu telur yang diperlukan untuk penetasan. Kondisi suhu yang tepat akan membantu mencegah terjadinya kerusakan pada telur. Kebanyakan telur berukuran kecil, seperti telur burung, dapat ditempatkan dalam wadah plastik atau kertas berpori yang dapat menyerap kelembaban. Kondisi yang kering dan suhu yang konstan dapat membantu mencegah telur dari terinfeksi oleh bakteri dan virus. Pada telur yang berukuran besar, seperti telur burung hutan, wadah plastik lebih disukai karena memiliki kapasitas yang lebih besar. Selain itu, penting untuk mengetahui jenis telur yang akan ditetaskan dan memilih wadah yang sesuai dengan jenis telur tersebut. Contohnya, telur burung hutan membutuhkan kondisi suhu yang lebih tinggi daripada telur burung domestik. Oleh karena itu, wadah untuk telur burung hutan harus dapat menjaga suhu yang lebih tinggi. Penyimpanan telur dalam wadah yang tepat membantu meningkatkan kualitas telur dan hasil penetasan. Waktu penyimpanan telur harus juga diperhatikan. Telur yang disimpan terlalu lama dapat menyebabkan telur menjadi kurang berkualitas. Telur harus disimpan dalam wadah dengan permenan yang sesuai dengan jenis telur dan harus diganti secara berkala. Dalam menjalankan teknik penetasan telur yang baik, penting untuk melakukan pengawasan yang tepat. Pengawasan yang tepat termasuk mengontrol suhu dan kelembaban, mengetahui jenis telur yang akan ditetaskan, serta memilih wadah yang tepat. Dengan melakukan semua hal ini, penetasan telur dapat berjalan dengan baik dan hasil yang diperoleh akan lebih baik. – Air yang digunakan untuk proses penetasan harus bersih dan bebas dari kotoran. Teknik penetasan telur adalah proses yang dilakukan untuk mengubah telur menjadi hewan yang hidup. Teknik ini merupakan bagian dari proses reproduksi hewan yang telah berkembang selama jutaan tahun. Teknik penetasan telur yang baik dapat membantu meningkatkan kualitas produksi telur dan juga mengurangi risiko penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan pada telur atau hewan yang telah ditetaskan. Untuk mencapai hasil yang baik dalam penetasan telur, ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan. Salah satu faktor terpenting adalah air yang digunakan untuk proses penetasan harus bersih dan bebas dari kotoran. Kualitas air yang digunakan sangat penting karena dapat mempengaruhi hasil akhir penetasan telur. Air yang kotor akan berdampak buruk pada proses penetasan dan dapat menyebabkan telur yang tidak dapat bertahan atau hewan yang tidak sehat yang dihasilkan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, air yang digunakan untuk penetasan harus bersih dan bebas dari kotoran. Air yang bersih akan membantu mencegah infeksi pada telur dan juga mengurangi risiko kontaminasi. Selain itu, air yang bersih juga membantu telur untuk tetap dalam kondisi baik selama proses penetasan. Air yang dipilih untuk penetasan harus memenuhi persyaratan tertentu yang ditentukan oleh pemerintah setempat. Selain itu, sebelum telur disimpan untuk penetasan, penting untuk memastikan bahwa telur sudah matang. Telur yang tidak matang tidak akan menetas dengan benar dan akan menyebabkan hasil yang tidak diinginkan. Telur harus dicuci dengan air bersih sebelum disimpan, untuk memastikan bahwa telur tidak kontaminasi dengan bakteri atau kotoran. Setelah telur siap untuk penetasan, penting untuk menjaga kondisi air yang digunakan untuk proses penetasan. Air yang digunakan harus selalu bersih dan dikontrol secara konsisten untuk memastikan bahwa kondisi air sesuai dengan yang diperlukan untuk proses penetasan. Air yang dipilih untuk penetasan harus memenuhi persyaratan tertentu yang ditentukan oleh pemerintah setempat. Ketika menetaskan telur, penting untuk memastikan bahwa telur disimpan dalam lingkungan yang konstan selama proses penetasan. Lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan menghambat proses penetasan. Telur harus disimpan dalam suhu konstan dan juga dalam kondisi yang bersih. Untuk memastikan bahwa telur dapat menetas dengan benar, penting untuk memastikan bahwa telur disimpan dalam lingkungan yang konstan dan juga dalam lingkungan yang bersih. Lingkungan yang kurang bersih dapat menyebabkan infeksi pada telur dan dapat menyebabkan telur yang tidak dapat menetas. Air yang bersih juga penting untuk menjaga kualitas telur dan untuk memastikan bahwa telur dapat menetas dengan benar. Dengan mengikuti petunjuk di atas, maka teknik penetasan telur yang baik akan dapat diperoleh. Air yang bersih merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan karena dapat mempengaruhi hasil akhir penetasan telur. Dengan menjaga kualitas air yang digunakan untuk proses penetasan, maka telur dapat menetas dengan benar dan hasil akhir penetasan dapat dipertahankan. – Telur harus diperiksa dan dipantau secara berkala untuk memastikan telur berhasil menetas. Teknik penetasan telur merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menanamkan telur dan mendapatkan tingkat keberhasilan yang tinggi. Teknik ini telah digunakan selama bertahun-tahun untuk menetaskan telur binatang, tumbuhan, dan banyak jenis spesies lainnya. Proses penetasan telur ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain menggunakan alat khusus, menggunakan alat untuk pemeliharaan, dan menggunakan cara alami. Telur yang akan ditetaskan harus dikumpulkan dan dipastikan telah dibersihkan dengan baik. Pembersihan telur harus dilakukan dengan cara yang tepat. Telur yang mengandung patogen atau bakteri berbahaya harus dihilangkan sebelum telur disimpan. Telur yang tidak bersih dapat menyebabkan kegagalan dalam penetasan. Setelah pembersihan telur, telur harus disimpan dalam media yang cocok. Media yang baik akan membantu menjaga agar telur tetap bersih dan tidak terinfeksi oleh patogen. Setelah telur disimpan, telur harus diperiksa dan dipantau secara berkala untuk memastikan telur berhasil menetas. Proses penetasan telur dapat menyebabkan kerusakan pada telur jika telur disimpan dalam suhu yang tinggi atau kondisi yang tidak sesuai. Untuk memastikan telur berhasil menetas, telur harus dipantau secara berkala untuk menentukan tingkat kesuksesan penetasan. Teknik penetasan telur yang baik akan memastikan bahwa telur berhasil menetas dengan baik. Teknik ini juga dapat membantu menghindari kerusakan telur yang mungkin terjadi akibat pengelolaan yang buruk. Untuk meningkatkan tingkat kesuksesan penetasan, telur harus disimpan dalam kondisi yang benar-benar steril dan telur harus dipantau secara berkala. Dengan mengikuti teknik penetasan telur yang baik, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan. – Telur yang berhasil menetas harus dipindahkan ke dalam media yang tepat untuk pertumbuhan. Teknik penetasan telur adalah suatu cara untuk membantu telur menetas menjadi embrio dan kemudian menjadi hewan dewasa. Teknik ini merupakan bagian penting dari berbagai proses reproduksi yang berbeda, masing-masing memiliki beberapa cara yang berbeda untuk memastikan telur berhasil menetas. Untuk memulai proses penetasan telur yang tepat, pertama-tama Anda perlu memilih telur yang baik. Telur yang baik berarti telur yang memiliki kulit yang utuh, bebas dari retakan atau cacat lainnya. Telur yang sudah retak atau rusak tidak akan menetas dengan baik. Telur yang dipilih harus juga dalam kondisi beku selama kurang lebih lima hari agar tidak merusak kualitas setelah ditetaskan. Kemudian, Anda harus menemukan suhu dan kelembaban yang tepat. Suhu dan kelembaban yang tepat penting untuk menetas telur dengan sukses. Suhu dan kelembaban yang ideal untuk setiap jenis telur mungkin berbeda-beda. Beberapa jenis telur hanya akan berhasil menetas jika suhu dan kelembabannya kurang dari 80%. Selain itu, Anda juga harus memberikan makanan yang tepat untuk telur. Makanan untuk telur dapat berupa makanan yang disiapkan khusus untuk telur, atau makanan alami yang ditemukan di alam. Jika menggunakan makanan alami, pastikan bahwa makanan tersebut tidak sudah tercemar atau rusak. Setelah telur berhasil menetas, Anda harus segera memindahkannya ke dalam media yang tepat untuk pertumbuhan. Media yang tepat berarti media yang memiliki kondisi yang sesuai dengan kebutuhan telur. Contohnya, jika telur yang ditetaskan adalah telur ikan, media yang tepat untuk pertumbuhan adalah air tawar. Media ini harus memiliki kualitas yang baik dan dalam kondisi bersih. Jika airnya terlalu asin atau tercemar, telurnya tidak akan berhasil menetas. Selain itu, media juga harus memiliki suhu yang sesuai dengan jenis telur yang ditetaskan. Telur ikan biasanya akan menetas lebih baik dalam suhu yang lebih tinggi, sementara telur reptil biasanya akan menetas lebih baik pada suhu yang lebih rendah. Jika suhu media yang dipilih tidak sesuai dengan jenis telur yang ditetaskan, telurnya tidak akan berhasil menetas. Jadi, teknik penetasan telur yang baik adalah memilih telur yang benar, menemukan suhu dan kelembaban yang tepat, dan memberikan makanan yang tepat. Setelah telur berhasil menetas, Anda harus segera memindahkannya ke dalam media yang tepat untuk pertumbuhan. Media yang dipilih harus memiliki kualitas yang baik, tidak tercemar, dan memiliki suhu yang sesuai dengan jenis telur yang ditetaskan. Dengan melakukan ini, Anda dapat memastikan bahwa telur yang ditetaskan berhasil menetas dengan sukses dan menjadi hewan dewasa. – Media yang tepat harus dipilih berdasarkan jenis telur yang ditetaskan. Teknik penetasan telur yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa telur yang ditetaskan tumbuh menjadi individu yang sehat dan kuat. Ini membutuhkan keterampilan, peralatan, dan bahan yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Media yang tepat harus dipilih berdasarkan jenis telur yang ditetaskan. Pertama-tama, penting untuk mengetahui jenis telur yang ditetaskan. Setiap jenis telur memiliki kebutuhan media yang berbeda. Untuk telur unggas, media tepat adalah yang mengandung banyak nutrisi yang dapat membantu pemeliharaan telur yang ditetaskan. Media yang paling banyak digunakan adalah media bebas bakteri, seperti kulit lumpur. Ini mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh telur untuk tumbuh dengan baik. Selain itu, penting untuk mengetahui jenis telur yang ditetaskan. Beberapa telur membutuhkan suhu yang lebih tinggi daripada yang lain untuk menetas dengan baik. Beberapa telur juga membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada yang lain. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis telur dan suhu yang diperlukan sebelum memilih media. Ketika memilih media untuk penetasan telur, penting untuk memastikan bahwa media tersebut kering, bersih dan bebas dari bakteri. Jika media berisi bakteri, telur yang ditetaskan dapat menjadi tidak sehat. Media juga harus ringan dan tidak mengandung bahan kimia beracun. Media yang tepat harus memastikan bahwa telur cukup hangat untuk menetas. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa media yang dipilih memiliki kelembaban yang tepat. Kelembaban yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa menyebabkan telur tidak menetas dengan baik. Oleh karena itu, media yang dipilih harus memiliki kelembaban yang tepat untuk penetasan telur yang sukses. Selain itu, media yang dipilih harus mudah dibersihkan. Ini penting untuk memastikan bahwa media bersih dan bebas dari bakteri setelah setiap penggunaan. Jika media tidak mudah dibersihkan, telur yang ditetaskan dapat terpapar bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Untuk mencapai hasil yang diinginkan, penting untuk memastikan bahwa media yang dipilih sesuai dengan jenis telur yang ditetaskan. Jenis media yang dipilih harus memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan untuk penetasan telur yang sukses. Dengan memilih media yang tepat, Anda akan memastikan bahwa telur yang ditetaskan tumbuh dengan baik dan menjadi individu yang sehat dan kuat.
\n bagaimanakah teknik penetasan telur yang baik
PENETASANTELUR BEBEK YANG BAIK cara menetaskan telur bebek dengan sekam,cara menetaskan telur bebek secara manual,video cara menetaskan telur bebek,cara menetaskan telur bebek dengan lampu listrik,cara menetaskan telur bebek dengan kardus,cara membuat mesin penetas telur bebek,suhu penetasan telur bebek,cara menetaskan telur bebek dengan lampu BAGAIMANAKAH TEKNIK PENETASAN TELUR YANG BAIK,CARA MENETASKAN TELUR SUPAYA HASILNYA BAGUS,SUHU DAN KELEMBABAN PENETASAN TELUR,SUHU PENETASAN TELUR AYAM BANGKOK,CARA MENETASKAN TELUR BEBEK DENGAN LAMPU PIJAR,CARA MEMUTAR TELUR DALAM MESIN PENETAS,CARA MENETASKAN TELUR AYAM DENGAN BERAS,BAGAIMANA TEKNIK PENETASAN TELUR IKAN YANG BAIK HUBUNGI KAMI SEGERA Bpk. Sultoni 0822-5705-4455 Telkomsel Whatsapp Klik Kami Membantu Para Peternak, Pensiunan, Penghobi burung dan Yang ingin sukses dalam Usaha Menetaskan Berbagai Telur Unggas, Indo Tetas – Mesin Tetas Yang Paling PAS. BAGAIMANAKAH TEKNIK PENETASAN TELUR YANG BAIK,CARA MENETASKAN TELUR SUPAYA HASILNYA BAGUS,SUHU DAN KELEMBABAN PENETASAN TELUR,SUHU PENETASAN TELUR AYAM BANGKOK,CARA MENETASKAN TELUR BEBEK DENGAN LAMPU PIJAR,CARA MEMUTAR TELUR DALAM MESIN PENETAS,CARA MENETASKAN TELUR AYAM DENGAN BERAS,BAGAIMANA TEKNIK PENETASAN TELUR IKAN YANG BAIK HUBUNGI KAMI SEGERA Bpk. Sultoni 0822-5705-4455 Telkomsel Whatsapp Klik Kami Membantu Para Peternak, Pensiunan, Penghobi burung dan Yang ingin sukses dalam Usaha Menetaskan Berbagai Telur Unggas, Indo Tetas – Mesin Tetas Yang Paling PAS.
Sejakayam mempunyai tahap keseragaman yang tinggi untuk kedua-dua produktiviti dan penetasan, untuk pengeluaran semula, perlu memilih telur dari lapisan yang sangat produktif dengan penetasan tinggi. Banyak telur Ketumpukan terbaik dalam telur berat purata. Oleh itu, untuk mendapatkan jisim seragam stok muda, sebelum meletakkannya adalah perlu
Dalam pemilihan telur untuk ditetaskan, pilihlah telur yang cangkangnya terlihat bersih, halus, serta tebalnya merata supaya saat menetas bisa bersamaan. Sumber FotoDok Istimewa AGRONEY - Terdapat beberapa jenis usaha penetasan telur seperti penetasan telur ayam, penetasan telur puyuh, penetasan telur bebek dan yang lainnya. Namun, penetasan telur bebek dirasa lebih potensial mengingat masyarakat yang menggelutinya pun belum sebanyak penetasan telur saat ini bebek merupakan unggas yang memang banyak dipelihara untuk diambil telurnya. Jadi, dalam pencarian bibit telur yang akan ditetaskan nantinya pasti tidak akan memulainya, Anda harus menguasai teknik penetasan telur bebek dengan baik. Tujuannya, usaha yang dijalankan nantinya dapat berjalan lancar dan tidak mengalami telur yang berkualitas BERITA TERKAIT Dalam pemilihan telur untuk ditetaskan, sebaiknya jangan memilih telur yang cangkangnya terlihat terlalu putih atau malah terlalu biru. Sebab, telur yang cangkangnya putih itu kemungkinan DOD-nya kecil, sedangkan yang terlalu biru biasanya cangkangnya susah pecah dikarenakan lebih telur dalam keadaan bagus. Pilihlah telur yang telah berumur kurang dari 4 hari sebab bila sudah lebih dari itu biasanya kualitas telurnya sudah menurun. Telur yang seperti ini akan kurang bagus jika telur yang cangkangnya terlihat bersih, halus, serta tebalnya merata supaya saat menetas bisa telur yang akan ditetaskan sudah disiapkan, proses selanjutnya adalah penetasan. Namun, sebelum melakukannya, Anda harus menyiapkan mesin tetas. Setelah semuanya telah disiapkan, berikut langkah-langkah penetasan telur suhu dalam keadaan stabil. Untuk telur bebek yang berumur 1—24 hari, aturlah suhu 38°C 99°F – 101°F. Untuk telur bebek yang berumur 25—28 hari, bisa diturunkan suhunya antara 1°F sampai 2° kelembapan mesinMengatur kelembapan mesin merupakan hal yang harus diperhatikan. Untuk mesin tetas yang otomatis sudah ada pengaturan kelembapannya, yaitu dari umur telur 1—25 hari antara 55% sampai 65%, lalu bila sudah menginjak hari ke-26 kelembapan sebaiknya dinaikkan menjadi 75%.Sementara itu, untuk mesin tetas sederhana untuk mengatur kelembapan suhu bisa dengan menaruh baki yang diisi air kemudian diletakkan di bawah rak telur dan untuk menambah kelembapannya bisa dengan cara menyemprotkan air ke telur-telur tersebut dan kemudian atau meneropong telur dengan lampuCandling merupakan teknik pemeriksaan kondisi telur yang dilakukan dengan menggunakan teropong telur. Telur yang terlihat kosong atau mati bisa segera disingkirkan. Dalam pemeriksaannya tersebut bisa dilakukan 3 kali. Pemeriksaan pertama dilakukan pada hari ke-4. Pemeriksaan kedua dilakukan pada hari ke-10, lalu pemeriksaan yang terakhir dilakukan pada hari posisi telurPosisi telur memang harus diperhatikan dengan baik. Menjaga posisi telur bisa dengan membaliknya secara teratur dan sebaiknya dilakukan pada jam yang sama. Selain itu, jangan terlalu lama membuka mesin tetas sebab bisa berpengaruh pada suhunya yang bisa turun dan efeknya telur bisa tidak menetasMenetaskan telur bebek adalah sebuah proses yang lebih menantang jika dibandingkan dengan penetasan telur ayam. Jika di awal percobaan, Anda mendapati tingkat keberhasilan penetasannya masih rendah, jangan berputus asa. Ulangi lagi proses penetasannya. Selalu catat Angka-angka pembacaan pada Suhu dan Kelembaban di setiap harinya, lalu buatlah penyesuaian sampai Anda dapatkan tingkat keberhasilan penetasan yang lebih baik. 234
InformasiTeknologi Pertanian Terkini dari Dalam dan Luar Negeri Sebagai Bahan Acuan Petani Indonesia
Proses penetasan telur ayam pada dasarnya merupakan proses yang cukup riskan. Butuh waktu, dedikasi, hingga perencanaan matang supaya proses tersebut lancar. Hal ini bisa menjadi semakin riskan jika skalanya dalam jumlah besar. Perlu diketahui bahwa lama proses pengeraman telur berjalan selama 3 minggu atau 21 hari. Penetasan bisa saja tidak membutuhkan pengeraman, tapi menggantinya dengan incubator khusus melalui pengawasan ketat. Namun, bagaimana untuk menetaskan telus ayam secara sempurna? Jangan sampai proses ini gagal dan memberikan kerugian besar. Oleh sebab itu, simak baik-baik beberapa langkah untuk menetaskan telur di bawah ini. Baca Juga Jenis-Jenis Pakan Ayam Petelur dari Bibit hingga Dewasa Langkah Penetasan Telur Ayam yang Perlu Diketahui Pilih Metode Penetasan Telur Ayam Langkah Penetasan Telur Ayam yang Perlu Diketahui Ada beberapa tahapan di mana setiap proses membutuhkan pengawasan secara penuh. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas telur supaya tetap baik. Lalu, apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan? Pilih Kualitas Telur Hal pertama yang harus Anda pahami adalah bagaimana memilih telur dengan bijak. Jika Anda belum berpengalaman untuk memilihnya, maka ada baiknya menanyakan terlebih dahulu kepada penjualnya. Hindari memilih telur yang terlalu besar atau terlalu kecil. Terlalu besar membuat proses penetasan jauh lebih sulit. Sedangkan telur lebih kecil akan menghasilkan anak ayam yang juga kecil. Cobalah untuk memegang bagian permukaannya. Jika permukaan telur tipis, maka jangan memilihnya. Apalagi, jika ada keretakan kecil maka jangan memilihnya karena ada kemungkinan besar penetasannya gagal. Jangan memilih telur yang memiliki bentuk aneh. Terkadang, ada beberapa telur dengan bentuk tidak lazim. Jika Anda memilihnya, maka bisa saja rencana untuk menetaskannya menjadi sia-sia. Pilih Metode Penetasan Telur Ayam Langkah kedua adalah pilih jenis metode penetasannya. Ada beberapa beberapa metode yang bisa digunakan. Anda bisa menggunakan metode incubator atau pengeraman secara alami oleh ayam betina. Incubator Incubator merupakan salah satu alat bantu yang bisa digunakan dalam proses penetasan telur ayam. Biasanya, alat ini dipakai jika penetasan dilakukan dalam skala besar, misalnya untuk keperluan ternak. Jika dilihat dari kelebihannya, incubator bisa digunakan jika Anda tidak memiliki ayam betina untuk pertama kali. Penetasan hanya bisa dilakukan oleh ayam betina. Jadi, Anda bisa menggantinya dengan incubator. Selain itu, incubator juga memberikan kendali penuh kepada Anda untuk melakukan proses penetasan. Namun, perlu diingat bahwa pengaturan suhu juga sangat penting dalam proses penetasan melalui incubator. Pengeraman ayam betina Selain lewat incubator, Anda juga bisa menggunakan ayam betina saat proses penetasan telur ayam. Hal ini hanya berlaku jika Anda sudah memilikinya terlebih dahulu. Jika belum, Anda bisa membeli ayam betina langsung atau menggunakan incubator. Cara ini merupakan cara alami dan mudah untuk dilakukan. Perlu dipahami bahwa jika menggunakan cara ini, Anda tidak perlu melakukan pengawasan secara intens. Anda hanya perlu mengawasi beberapa kali saja. Namun, jika Anda menggunakan metode ini maka Anda harus menyediakan banyak ayam betina. Umumnya, setiap ayam hanya bisa mengerami 6-12 telur, tergantung dari ukuran masing-masing telur. Pilih Lokasi Penetasan Langkah terakhir adalah menentukan lokasi penetasan. Memilih lokasi berarti Anda juga memberikan lingkungan yang sehat kepada telur. Dengan begitu, kualitas ayam yang menetas juga bisa lebih maksimal. Jika menggunakan metode incubator, maka sebaiknya pilih lokasi dengat dengan sumber listrik. Pilih lokasi yang kokoh dan pastinya jangan biarkan hewan peliharaan lain atau anak-anak mendekat. Jika menggunakan metode pengeraman alami, maka siapkan tempat yang nyaman. Siapkan beberapa jerami untuk digunakan sebagai tempat mengerami. Selain itu, jangan biarkan ada gangguan selama proses pengeraman. Baca Juga 7 Hal yang Harus Anda Tahu Sebelum Beternak Bibit Ayam Petelur! Kesimpulan Penetasan telur ayam bisa Anda dilakukan dengan 2 metode, pengeraman alami atau incubator. Anda harus memperhatikan setiap langkah dari metode yang akan digunakan. Anda bisa memulainya dengan skala yang kecil terlebih dahulu supaya Anda mengerti secara detail setiap langkahnya dan mengurangi resiko kegagalan. Jika Anda tertarik memulai usaha penetesan telur ayam, pastikan Anda membeli bibit dari peternakan yang berkualitas. PT Putra Perkasa Genetika “PPG” adalah salah satunya. PPG merupakan pembibit unggas Indonesia yang sudah berkelas dunia. PPG mengkombinasikan teknologi modern, ahli dibidang pembibitan, dan pengalaman bertahun-tahun untuk dapat menghasilkan unggas dengan kualitas tinggi. Jika Anda tertarik dengan DOC ayam atau produk peternakan dan pembibitan lainnya, ayo kunjungi halaman produk PPG.
Yt1sS.
  • w33oa58hu0.pages.dev/274
  • w33oa58hu0.pages.dev/318
  • w33oa58hu0.pages.dev/395
  • w33oa58hu0.pages.dev/96
  • w33oa58hu0.pages.dev/332
  • w33oa58hu0.pages.dev/286
  • w33oa58hu0.pages.dev/343
  • w33oa58hu0.pages.dev/79
  • w33oa58hu0.pages.dev/245
  • bagaimanakah teknik penetasan telur yang baik